BAB I
MEMAHAMI KONSEP PELAYANAN PRIMA
Tujuan Umum Diklat : Siswa memahami arti pentingnya customer care
Tujuan Khusus Diklat : Setelah memperoleh diklat siswa diharapkan dapat:
1) memberi arti Pelayanan Prima (customer care),
2) menjelaskan pentingnya pelayanan prima (customer care),
3) prinsip-prinsip pelayanan prima (customer care),
4) pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan,
5) harapan pelanggan
A. Pengertian Pealayanan Prima (Customer Care)
Pelayanan Prima (Exellent Service/Customer Care) secara harfiah berarti pelayanan yang sangat baik, atau pelayanan yang terbaik. Pelayanan Prima (Customer Care) adalah faktor kunci dalam keberhasilan perusahaan. Jika bisnis tumbuh danberkembang dan tetap biasa bertahan dalam persaingan maka keuntungan dan pendapatan juga harus meningkat.
Untuk melaksanakan hal ini, kita perlu meningkatkan jumlah pelanggan yang kita miliki, dengan demikian kita memelihara dan mempertahankan pelanggan kita seperti halnya mendapatkan
pelanggan yang baru. Jadi dalam hal memenangkan bisnis baru, kita juga
perlu mempertahankan loyalitas konsumen yang ada.
Pelayanan Prima (Customer Care) berarti memelihara dan
mempertahankan pelanggan kita dan menambah pelanggan baru. Banyak aspek
yang dapat memberikan kepuasan pelanggan dan bukan hanya sekedar
memberikan yang terbaik. Dalam era pasar bebas saat ini, banyak
ditawarkan barang-barang yang bermutu saja, tapi hubungan yang berlanjut
dan berkesinambungan antara penjual dan pelanggan belum diperhatikan
dengan baik. Pelayanan Prima (Customer care) yang baik dibutuhkan semua anggota perusahaan, tanpa kecuali. Apakah mereka berhubungan langsung dengan pelanggan atau tidak, melaksanakan tugas dengan bekerja bersama orang lain, dibutuhkan rasa percaya diri untuk menyesuaikan dan mempertimbangkan kepercayaan dan rahasia pelanggan pada kita.
Pelayanan
Prima (Customer care) bukan hanya sekedar memberikan suatu layanan, hal
ini memerlukan sedikit pelayanan ekstra dan sesuai dengan harapan
pelanggan yang mengharapkan pelayanan yang terbaik. Ini berarti membuat
karyawan yang bekerja di perusahaan melakukan pilihan, langkah, sikap
dalam berhubungan dengan pelanggan yang tepat.
B. Pentingnya Pelayanan Prima (Customer C re!
Suatu perusahan yang ingin maju mengharapkan pelanggan untuk membeli barang atau jasanya dan tetap menjaga agar pelanggan tetap membeli barangnya. Walaupun banyak perusahaan menawarkan produk-produk yang bersaing, tapi tujuannya adalah untuk menarik pelanggan yang sama. Para pelanggan biasanya mempunyai supplier, yang semuanya menawarkan produk dan jasa yang sejenis. Dengan demikian pelanggan mempunyai pilihan yang banyak.
Meskipun
demikian dari sudut pandang perusahaan, pelanggan mutlak dipertahankan
dan perlu dicermati sikap pelanggan, bagaimana sikap keryawan perusahaan
yang ikut berperan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang
merupakan kunci sukses dari perusahaan.
Sebagian besar orang-orang mencoba memberikan pelayanan yang terbaik, sebaliknya suatu saat kita menerima pelayanan yang buruk. Pengalaman ini tidak menyenangkan dan kita cenderung untuk mengingatnya.
Pelayanan Prima (Customer care) penting bagi perusahaan, pelanggan dan bagi staf perusahaan. Hal ini penting bagi perusahaan Karena dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dan membantu untuk mengamankan masa depan bisnisnya. Penting bagi pelanggan karena memberian kombinasi untuk mengambil keputusan dalam hal membeli dan memilih produk danmenjamin untuk memenuhi kebutuhannya. Penting bagi staf perusahaan karena memberikan kebanggaan pada mereka, perusahaan dan produknya.
C. Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima (Customer C re!
Pelayanan Prima (Customer care) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip 3 Pertama, kita harus menyajikan ATTITUDE (SIKAP) yang benar. Kedua, kita harus memberikan ATTENTION (PERHATIAN) yang tidak terbagi. Ketiga, diatas semuanya pelanggan mencari ACTION (TINDAKAN)
Pelayanan prima berdasarkan konsep Attitude (sikap) meliputi tiga prinsip berikut:
1. Melayani pelanggan berdasarkan penampilan yang sopan dan serasi
2. Melayani pelanggan dengan berpikiran positif, sehat dan logis
3. Melayani pelanggan dengan sikap menghargai
Pelayanan prima berdasarkan Attention (perhatian ) meliputi tiga prinsip :
1. Mendengarkan dan memahami secara sungguh-sungguh kebutuhan para pelanggan
2. Mengamati dan menghargai perilaku para pelanggan
3. Mencurahkan perhatian penuh kepada para pelanggan
Pelayanan prima berdasarkan action (tindakan) meliputi lima prinsip:
1. Mencatat setiap pesanan para pelanggan
2. Mencatat kebutuhan para pelanggan
3. Menegaskan kembali kebutuhan para pelanggan
4. Mewujudkan kebutuhan para pelanggan
5. Menyatakan terima kasih dengan harapan pelanggan mau kembali
Hal-hal yang perlu diperhatikan, berkaitan dengan konsep pelayanan prima yaitu:
1. Apabila dikaitkan dengan tugas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maka Pelayanan Prima adalah pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
2. Pelayanan Prima didasarkan pada standar pelayanan yang terbaik
3. Untuk instansi yang sudah mempunyai standar pelayanan maka pelayanan prima adalah pelayanan yang memenuhi standar
4. Apabila pelayanan selama ini sudah memenuhi standar maka pelayanan prima berarti adanya terobosan baru, yaitu pelayanan yang melebihi standarnya
5. Untuk instansi yang belum mempunyai standar pelayanan maka pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik dari instansi yang bersangkutan. Usaha selanjutnya adalah menyusun standar pelayanan prima.
D. Pentingnya Pelayanan Prima Terhadap Pelanggan
Pelanggan
adalah orang yang membeli atau menggunakan barang atau jasa secara
tetap dan berkesinambungan. Setiap perusahaan sudah tentu mempunyai
pelanggan atau pembeli baik yang bersifat internal maupun eksternal.
1. Pelanggan Internal secara umum dibagi dua jenis yaitu :
a. Pelanggan
internal organisasi adalah mereka yang terkena dampak produk dan
merupakan anggota organisasi yang menghasilkan produk tersebut.
b. Pelanggan internal pemerintah adalah mereka yang terkena dampak produksi dan bukan anggota organisasi penghasil produk tetapi masih dalam lingkungan organisasi atau instansi pemerintah.
2. Pelanggan
eksternal adalah mereka yang terkena dampak produksi tetapi bukan
anggota organisasi dilingkungan organisasi pemerintah. Pelanggan
eksternal yang dimaksud disini adalah masyarakat luas.
Pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang
diperlukan oleh orang lain. Setiap konsumen atau pelanggan pada
dasarnya membutuhkan barang dan jasa, baik yang bersifat primer maupun
tertier. Mereka juga mencari barang yang berkualitas tinggi dan terjangkau daya belinya. Oleh Karena tugas bagi pengusaha, pedagang untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen/pelanggan.
Kajian mengenai pentingnya pelayanan yang baik terhadap pelanggan di perusahaan- perusahaan dikembangkan Total Quality Service (TQS), yaitu sistem manajemen strategi dan integratif yang melibatkan semua manajer dan pegawai serta menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses organisasi, agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan (Stamatis, 1996).
Strategi TQS ini dapat digambarkan dalam skema berikut:
Strategi
Pelanggan
Sistem Sumber Daya
Manusia (SDM)
Keterangan :
Strategi : Cara atau pendekatan yang efektif diterapkan guna mencapai sasaran organisasi melalui pelayanan yang baik kepada pelanggan
Sistem : Program dan prosedur yang baik dirancang guna mendorong penyampaian pelayanan yang
nyaman dan berkualitas terhadap pelanggan
SDM : Pegawai di semua posisi yang memiliki kapasitas yang bersifat responsive terhadap keinginan pelanggan
Tujuan
TQS adalah mewujudkan tercapainya pelanggan, memberikan tanggung jawab
kepada setiap orang dan melakukan perbaikan pelayanan secara
berkesinambungan. Sistem TQS kepada empat bidang sebagai berikut :
1. Berfokus kepada pelanggan
Prioritas utama adalah identifikasi pelanggan (internal-eksternal). Setelah pelanggan diindentifikasi, kemudian mengidentifikasikan keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan. Selanjutnya, dirancang sistem yang dapat memberikan jasa tertentu yang memenuhi keinginan pelanggan tersebut. Dengan demikian, perhatian diarahkan kepada pelanggan.
2. Keterlibatan pegawai secara menyeluruh
Semua
pihak yang terkait dengan upaya peningkatan pelayanan harus dilibatkan
secara menyeluruh. Karena itu, manajemen harus dapat memberikan peluang
perbaikan kualitas terhadap semua pegawai. Selain itu, kepemimpinan
harus pula memberikan kesempatan berpartisipasi kepada semua pegawai
yang ada dalam organisasi, serta memberdayakan pegawai atau karyawan dalam merancang dan memperbaiki barang, jasa, sistem dan organisasi.
3. Sitem pengukuran
Komponen dalam sistem pengukuran terdiri :
a. Menyusun standar proses dan produk (barang dan jasa)
b. Mengidentifikasikan ketidaksesuaian dan mengukur kesesuaiannya dengan keinginan pelanggan
c. Mengoreksi penyimpangan dan meningkatkan kinerja
4. Perbaikan kesinambungan
a. Memandang bahwa semua pekerjaan sebagai suatu proses
b. Mengantisipasikan perubahan keinginan, kebutuhan dan harapan para pelanggan
c. Mengurangi waktu siklus suatu proses produksi dan distribusi
d. Dengan senang hati menerima umpan balik dari pelanggan
Dalam
upaya meningkatkan kualitas pelayanan TQS menawarkan model yang sisebut
Sikius Deming, yang terdiri dari empat komponen utama, disingkat PDCA
(Plan, Do, Check and Act).
1. Plan (Perencanaan)
a. Langkah
pertama, yaitu menentukan proses yang perlu diperbaiki yaitu kegiatan
yang terkait erat dengan misi organisasi dan dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan
b. Langkah kedua, yaitu menentukan perbaikan yang kan dilakukan terhadap proses yang dipilih. Langkah ini sama dengan penyusunan hipotesis dalam metode ilmiah, Hipotesis adalah asumsi sementara mengenai hubungan antara kejadian-kejadian.
c. Langkah ketiga, yaitu kewajiban pimpinan organisasi untuk menentukan data dan informasi yang diperlukan untuk dapat menetapkan hipotesis yang paling relevan untuk melaksanakan perbaikan proses.
2. Do (Pelaksanaan)
a. Langkah pertama, yaitu mengumpulkan informasi untuk menentukan keadaan yang nyata sekarang mengenai jalannya proses
b. Setelah informasi dikumpulkan, perubahan yang diinginkan dapat dilaksanakan. Dalam
tahap ini hipotesis yang telah dirumuskan kemudian di uji menggunakan
informasi tersebut. Pengujian hipotesis terlebih dulu dilakukan pada
skala kecil organisasi untuk menghindari kerugian yang tidak dikehendaki
c. Selanjutnya, mengumpulkan data lagi, guna mengetahui perubahan yang terjadi, apakah membawa perbaikan atau tidak
3. Check (Evaluasi)
Dalam tahapan ini pimpinan harus dapat menfsirkan informasi yang terkumpul untuk mengetahui apakah perubahan yang dilakukan membawa perbaikan atau tidak.
4. Act (Tindak Lanjut)
a. Menetapkan alternative perubahan yang akan dilaksanakan
b. Apabial ada perubahan yang dilakukan berhasil terhadap perbaikan maka perlu disusun prosedur lainnya
c. Agar perubahan dapat berjalan secara baik, perlu diadakan pelatihan atau penawaran
d. Pimpinan perlu mengkaji apakah perubahan yang dilakukan mempunyai efek negative terhadap bagian lain dalam organisasi
e. Pelaksanaan perubahan perlu dipantau terus menerus secara berkesinambungan.
E. Harapan Pelanggan
Setiap pelanggan sudah pasti mengharapkan untuk memperoleh pelayanan yang terbaik dari pendagang, penjual atau produsen. Umumnya harapan itu berupa sikap sopan santun, perhatian, dan pelayanan yang cepat terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan.
Dalam memberikan pelayanan prima yang diharapkan oleh para pelanggan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pelayanan pegawai
Pelayanan bukanlah berarti harus mematuhi orang-orang yang akan dilayani. Harga diri yang tinggi merupakan unsur penting untuk suksesnya suatu organisasi jasa pelayanan.
Apabila sesorang pegawai merasa puas tentang yang dikerjakannya, hal ini kan berpengaruh positif terhadap pelanggan.
Sikap positif dari pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan pegawai atau penjual suatu perusahaan menunjukkan:
a. Telah diterapkan konsep pelayanan prima secara baik
b. Adanya penghargaan ata rasa simpati dari pelanggan terhadap perusahaan
c. Adanya hubungan yang harmonis antara karyawan perusahaan dengan para pelanggan
d. Adanya kepercayaan pelanggan terhadap mutu barang atau jasa dari perusahaan tersebut.
2. Pendekatan Positif
Membina karyawan agar memiliki keterampilan dalam menerapkan pelayanan prima bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun pimpinan harus
harus berusaha memberikan keteladanan penerapan pelayanan prima
terhadap bawahan. Kepada para pegawai atau karyawan perlu sekali
ditanakam sikap yang positif dalam menghadapi para pelanggan. Sikap positif karyawan terhadap pelanggan dapat diwujudkan melalui langkah-langkah berikut:
a. Membiasakan melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya
b. Memperlakukan pelanggan tidak pilih kasih
c. Bersikap sopan santun san salalu ramah
d. Berpakaian yang rapi dan sopan
e. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
f. Bersikap simpati dan bersahabat
g. Membantu pelanggan sampai kebutuhannya terpenuhi
3. Perhatian
Hal-hal yang diharapkan pelanggan adalah system yang menyenangkan pelanggan (friendly system). penyedia pelayanan tidak akan menang dalam berargumentasi dengan pelanggan. Tidak ada gunanya memenangkan argumentasi dengan pelanggan. Oleh karena itu, bila penyediaan pelayanan menginginkan banyak pelanggan, perlakukan (threat) mereka dengan sebaik-baiknya. Keinginan pelanggan adalah pelayanan yang terbaik.
Mereka
tidak peduli dengan masalah yang ada di dalam perusahaan, masalah
pengetatan anggaran belanja perusahaan, masalah pengurangan pegawai dan
sebagainya. Mereka hanya peduli
kepada barang atau jasa yang diperlukan serta pelayanan dari penjual.
Memberikan perhatian kepada pelanggan secara baik berarti menjadikan
organisasi user- friendly.
Organisasi yang bercorak customer-friendly sangat memberikan perhatian mengenai
kualitas di segala bidang aspek organisasinya. Ada aspek yang perlu
mendapat perhatian dalam melaksanakan pelayanan prima yaitu:
a. Dasar kepatuhan pelanggan
b. Kesan dan penampilan produk perusahaan
c. Kelompok kerja yang bertanggung jawab dan patuh d. Kultur pelayanan dalam organsiasi
d. Kekuatan dari manajemen yang diterapkan
Standar pengukuran yang diterapkan dalam mengukur keberhasilan dari setiap strategi pelayanan yang baik sangat penting. Hal ini erat hubungannya dengan besar dana yang akan dikeluarkan untuk pelayanan. Proses pengukuran harus diarahkan pada perubahan kualitas pelayanan.
Pelanggan umumnya mengharapkan kualitas pelayanan yang meliputi hal-hal berikut:
a. Reliability, yaitu kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa sesuai dengan yang diinginkan secara tepat
b. Assurance, yaitu pengetahuan dan kesopan santunan penjual serta kemampuan nya untuk meyakinkan pelanggan
c. Empathy, yaitu perhatian dan atensi individual yang diberikan kepada pelanggan
d. Responsieveness, yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dengan memberi pelayanan yang cepat
e. Tangible, yaitu penyediaan fasilitas fisik dan perlengkapan serta penampilan diri penjual, pegawai atau karyawan.
Evaluasi Formatif
1. Apakah yang dimaksud dengan pelayanan prima (customer care)?
2. Jelaskan perbedaan antara Total Quality Management dengan Total Quality Service?
3. Sebutkan prinsip-prisnsip pelayanan prima berdasarkan konsep A3?
4. Apa sebab pelayanan prima sangat diperlukan dalam menghadapi pelanggan?
5. Sebutkan faktor-faktor yang menghambat terwujudnya pelayanan prima?
6. 6. Mengapa seorang pelayan restaurant yang menghidangkan suatu makanan untuk pelanggannya disebut suatu pelayanan? Jelaskan!
7. Apakah yang dimaksud dengan Siklus Deming?
8. Tulislah harapan-harapan dari seorang pelanggan
9. Aoakah sebabnya melaksankan perintah atasan langsung tidak termasuk dikategorikan pelayanan prima
10. Kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan meliputi apa saja?
BAB 2
MELAKSANAKAN PELAYANAN PRIMA BERDASARKAN KONSEP SIKAP (ATTITUDE)
Pelayanan Prima
Tujuan Umum Diklat : Siswa memahami arti pentingnya pelayanan prima berdasarkan konsep sikap
(attitude)
Tujuan
Khusus Diklat : Setelah memperoleh diklat siswa diharapkan dapat: 1)
menjelaskan pelayanan pelanggan dengan penampilan searasi, 2) pelayanan
pelanggan dengan bderpikir positif, 3) pelayanan pelanggan dengan sikap
menghargai
A. Pelayanan Pelanggan Dengan Penampilan Serasi
Setiap
berhadapan dengan pelanggan adalah suatu kesempatan baru. Menunjukkan
sikap yang baik adalah hal yang pertama dari prinsip 3 A, yang menjamin
customer yang baik pada kesempatan acara tersebut.
Sikap
terhadap control pelanggan, bagaimana kita melakukan pendekatan pada
orang tersebut. Faktor utama dalam sikap kita terhadap seseorang adalah
penampilan. Kita dapat melihat bahwa penampilan dapat menimbulkan salah
duga dan tidak bijaksana untuk mengambil keputusan tersebut.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sikap kita termasuk ide-ide
dan keyakinan kita. Kejadian-kejadian akhir-akhir ini, seperti hal yang tidak menyenangkan atau memusingkan kepala secara tepat tertuju pada saat menjumpai pelanggan dapat juga
mempengaruhi tata cara kebiasaan kita. Para pelanggan dapat menjadi
sangat perspektif dengan mudah dapat mendeteksi sikap-sikap negatif.
Penampilan artinya citra menampilkan diri, serasi artinya sesuai, selaras atau harmonis. Jadi penampilan serasi berarti cara menampilkan diri secara harmonis atau sesuai dengan yang
seharusnya. Misalnya : seorang sekretaris harus berpenampilan sebagai
pendamping pimpinan. Seorang pramuniaga harus bersikap ramah dan siap
membantu keperluan pembeli.
Berpenampilan serasi dalam melayani pelanggan sebagai seorang pelayan/pedagang antara lain sebagai berikut:
1. Berhias
Berhias merupakan suatu keharusan bagi seorang pelayan dengan berhias yang rapi dan menarik maka akan tampaklah penampilan yang serasi dari seorang pelayan atau pedagang. Untuk itu seorang pelayan yang ingin tampil serasi perlu memperhatikan han-hal sebagai berikut:
a. Pelayan laki-laki
1) Rambut dipotong rapi, tidak menutupi telinga
2) Kuku tidak panjang, apalagi sampai hitam
3) Tidak merokok ketika melayani pelanggan
4) Badan tampak selalu bersih, tidak dekil
b. Pelayan wanita
1) Rambut dipotong rapi, diikat atau disanggul bagi yang panjang
2) Tidak berlebihan dalam menggunakan perhiasan
3) Menggunakan make up secara sederhana
4) Memakai parfum sewajarnya
2. Berbusana
Cara
berbusana yang baik merupakan ciri khusus yang menunjukkan kepribadian
dan kewibawaan bagi seorang pelayan. Berbusana yang baik berarti
memperhatikan penampilan diri (personal appearance) secara keseluruhan
mulai dari berhias rambut, wajah badan, kaki dan kelengkapannya. Kelengkapan busana, misalnya perhiasan (giwang, kalung, cincin,
gelang, bros dan lain-lain) tas, sepatu, dasi atau scarf, tutup kepala,
kaos kaki atau stocking, sarung tangan dan sebagainya. Bahan pakaian yang dikenakan diantaranya sutra, katun, wol, rayon, nylon.
Pengaruh warna dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) warna tenang (kuning muda, abu-abu, hijau muda, biru muda, dan sebagainya)
2) warna cerah (biru laut, hijau jamrud, merah bata, kuning emas, jingga)
3) warna gelap (hitam, biru tua, merah hati)
Motif
kain yang dapat diplih untuk tenaga pelayan bervariasi, antara lain:
batik, tenun ikat, bunga-bunga, kotak, garis-garis dan daun-daunan.
3. Ekspresi Wajah
Bagi
seorang pelayan menampilkan ekspresi wajah yang simpatik dan menarik
amatlah penting. Sebab, perilaku simpatik ini mempunyai andil yang besar
dalam menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan. Kontak pertama
antara pelayan dengan pelanggan umumnya diawali dari ekspresi wajah.
Oleh karena itu, tenaga pelayan harus berusaha menampilkan ekspresi
wajah yang bersahabat.
a. Ekspresi mata
1) Lakukan kontak mata secara langsung dengan pelanggan
2) Kontak mata harus disertai dengan senyuman
3) Tampilkan tatapan mata yang bersahabat
4) Hindari mata berkerut atau tatapan kosong
5) Mata kaku atau mengalihkan pandangan harus dihindari
6) Hindari pula skap mata ke bawah atau menatap ke suatu benda karena ekspresi ini menunjukkan penghindaran dari suatu percakapan
b. Ekspresi mulut
1) Tampilkan senyuman manis sebagai rasa senang atau gembira
2) Hindari bibir rapat karena ekspresi ini menunjukkan kemarahan atau kekecewaan
3) Hindari pula mulut yang terbuka lebar tanpa bicara karena ekspresi ini menunjukkan kebingungan
4) Hindari pula menggigit-gigit bibir karena hal ini mengisyaratkan sikap kesedihan
5) Bicaralah sewajarnya dan jangan dibuat-buat
c. Ekspresi Kepala
1) Posisi kepala hendaknya tegak sebagai kesediaan untuk berkomunikasi
2) Anggukan kepala sebagai isyarat menghormat atau persetujuan
3) Hindari memegang kepala dengan tangan karena hal ini menunjukkan kecemasan
4) Hindari pula kepala menunduk ke bawah karena hal ini menunjukkan penolakan
5) Posisi kepala hendaknya sewajarnya, sehingga tidak menimbulkan kesan kurang perhatian atau sombong atau angkuh.
B. Pelayanan Pelanggan Dengan Berpikir Positif
Berpikir positif artinya berpikir sehat, logis dan masuk akal (rasional). Teori komunikasi yang rasional adalah teori komunikasi yang menekankan pendekatan yang masuk akal, logis dan intelektual dalam berhubungan dengan orang lain. Teori ini dapat diterapkan dalam melayani para pelanggan.
Ada
beberapa pandangan tentang hakikat manusia yang mewarnai teori
komunikasi rasional, baik secara teoretis maupun praktis, yaitu sebagai
berikut:
1) Manusia dipandang sebagai makhluk rasional dan juga bersifat irrasional. Manusia cenderung berpikir logis atau sehat disamping juag bersikap tidak logis atau irasional.
2) Pikiran,
perasaan, tindakan manusia merupakan satu kesatuan mekanisme kejiwaan
yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Pikiran yang
muncul pada setiap orang senantiasa diikat dan diikuti oleh perasaan dan
tindakan. Ketiga fungsi psikis, yaitu pikiran, perasaan dan tindakan
merupakan suatu satu kesatuan yang tidak dapt dipisahkan.
3) Setiap individu bersikap unik dan memiliki potensi untuk memahami keterbatasannya serta kemampuan mengubah pandangan hidup dan nilai-nilai yang dimilikinya. Dalam praktik kehidupan sehari-hari banyak sekali sikap dan tindakam manusia yang kurang atau tidak rasional. Misalnya, ingin dihargai oleh semua orang, ingin bebas dari persoalan, menganggap dirinya paling tahu, dan keinginan lain, kadang-kadang tidak masuk akal atau tidak rasional.
Berdasarkan pandangan tersebut, kita dalam berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain perlu menerapkan cara berpikir positif dan menghindari berpikir negatif. Demikian bahaya seorang pelayan, pedagang atau pengusaha dalam memperlakukan pembeli atau pelanggan hendaknya memperlakukan secara positif, logis dan manusiawi.
Melayani
pelanggan dengan cara berpikir positif berarti memperlakukan pelanggan
secara baik, menghormatinya, tidak bersikap apriori, tidak memanfaatkan
kelemahannya, dan melayani apa yang diperlukan yang sewajarnya.
1. Melayani Pelanggan Secara Terhormat
Pembeli adalah raja, Karena itu penjual atau pedagang harus memperlakukan mereka secara baik dan terhormat. Melayani pelanggan secara terhormat bukan berarti tenaga pelayan lebih rendah kedudukannya
atau harus mengikuti semua kehendak pelanggan. Bersikap hormat dan
menghargai pelanggan bukan pula berarti tenaga pelayan harus kehilangan
harga dirinya.
Melayani pelanggan secara terhormat dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Sapalah dengan ekspresi wajah tersenyum apabila kedatangan pelanggan
b. Tanyai dan catatlah tentang keperluan pelanggan
c. Berilah penjelasan yang berkaitan dengan keperluan pelanggan
d. Siapkanlah segera barang-barang yag diperlukan oleh pelanggan
e. Usahakan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi
2. Tidak bersikap apriori terhadap pelanggan
Suatu tindakan yang tidak logis adalah apabila tenaga penjualan bersikap apriori atau masa bodoh terhadap para pelanggan. Sebab, sikap apriori ini dapat menyebabkan pelanggan
menjadikecewa, merasa kesal, atau merasa tidak dihargai. Tidak sedikit
pelanggan atau pembeli menjadi marah-marah karena merasa diacuhkan.
Apabila pelanggan sudah kecewa atau merasa kesal maka besar kemungkinan
dia tidak datang lagi atau pindah mencari pedagang lain.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa kemunduran suatu
perdagangan disebabkan ditinggalkan oleh pelanggannya. Ditinggalkan
oleh para pelanggan bukan saja berpengaruh pada tingkat penjualan, melainkan juga dapat menyebabkan gulung tikar pada usaha perdagangan tersebut. Sebab, pelanggan yang kecewa tadi akan membicarakan atau melaporkan kelemahan
pelanggannya kepada orang lain. Akibatnya adalah kebangkrutan bagi
pengusaha tersebut yang disebabkan oleh dirinya sendiri dalam menghadapi
pelanggannya.
3. Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan
Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita temui para pedagang yag licik dengan cara memanfatkan kelemahan pembeli, seperti menjual dengan harga tinggi kepada pembeli atau pelanggan yang belum atau tidak mengetahui harga standar barang-barang tersebut. Pedagang
menjual barang dengan berkualitas rendah, imitasi atau tiruan dengan
harga standar barang asli. Ulah pedagang tersebut dilakukan untuk
mengelabui pembeli yang tidak tahu harga yang standar. Padahal tindakan
ini pasti akan ketahuan dan akibatnya pembeli tidak akan kembali lagi
kepada pedagang tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelayanan prima kepada pelanggan:
a. Hindari sikap memanfaatkan kelemahan pihak pembeli atau pelanggan
b. Hindari sikap ingin memperoleh keuntungan besar dari praktik membohongi atau menipu pelanggan
c. Jangan menjual barang atau jasa yang berkualitas rendah dengan standar harga barang berkualitas tinggi
d. Jangan menjual barang tiruan atau rusak
e. Jangan menaikkan harga-harga barang atau jasa tanpa sepengetahuan pelanggan
f. Hindari
membuat iklan atau promosi yang berlebihan, hanya untuk membohongi
pembeli atau pelanggan padahal persediaan dan kualitas barang rendah.
Kesimpulan dari pembicaraan di atas adalah jika kita memperlihatkan sikap yang positif terhadap pelanggan, mereka akan merasakannya dan sebaliknya pelanggan akan mempunyai reaksi yang menguntungkan terhadap kita.
Contoh perilaku yang menunjukkan sikap yang positif adalah:
§ Santai dan sopan serta menempatkan pelanggan semudah mungkin
§ Diplomatis dan sensitive terhadap perasaan pelanggan
§ Membuat pelanggan merasa diistimewakan, contohnya dengan menggunakan dan menyebut namanya
§ Menunjukkan perhatian yang wajar dan tidak dibuat-buat dan mengajukan pertanyaan dan mencatat jawabannya
§ Menunjukkan kebanggan pada diri sendiri, pekerjaan dan jabatannya dengan pakaian yang pantas dan serasi
§ Menawarkan bantuan tanpa menunggu diminta
§ Secara sukarela memberikan informasi dan menggunakan secara jelas dengan bahasa sehari- hari
§ Terlihat bersahabat/familiar
§ Senyum
C. Pelayanan Pelanggan Dengan Sikap Menghargai
Bahwa salah satu sifat manusia adalah perasaan ingin dihargai dan dihormati, itulah sebabnya kita sebagai seorang pelayan harus dapat menghormati dan menghargai pelanggan. Pelanggan yang merasa dihargai akan termotivasi untuk melanjutkan hubungan bisnis dengan kita.
Adapun cara-cara melayani pelanggan dengan sikap menghargai, dilakukan sebagai berikut:
1. Setiap pelanggan harus dilayani dengan sebaik-baiknya
2. Janganlah membeda-bedakan pelanggan
3. Menghargai pelanggan harus bersikap sopan santun dan ramah tamah
4. Dengarkan dan catat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan
5. Gunakan tutur bahasa yang baik disertai dengan senyum
6. Tunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan
7. Usahakan sikap menghargai pelanggan itu secara konsisten, artinya tidak berubah-ubah
8. Terimalah kehadiran para pelanggan itu sebagaimana adanya, kita tidak boleh mudah menilai, baik atau tidak perilaku pelanggan itu.
9. Usahakan kebutuhan pelanggan untuk dipenuhi
10. Dengarkanlah dengan penuh perhatian, apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya
Sedang sikap yang tidak baik dalam menerima pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Sikap kurang sopan atau ketus
2. Kurang mengindahkan tatakrams atau etiket berdagang
3. Tidak segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan
4. Kurang memperhatikan keinginan pelanggan
5. Tidak mempersilahkan pelanggan untuk duduk
6. Menunjukkan sikap tidak ramah dan tidak bersahabatat
7. Menggunkan tutur kata yang tidak bisa dimengerti oleh pelanggan
8. Berbicara dengan pelanggan sambil membuang muka
9. Bersikap tidak simpatik, bahkan dengan menyinggung perasaan pelanggan
10. Tidak segera memenuhi kebutuhan pelanggan
Seorang
penyedia pelayanan atau tenaga pemasaran yang melayani pelanggan dengan
sikap menghargai berarti di atelah melaksankan prinsip layanan prima
berdasarkan konsep sikap (attitude). Sikap menghargai ini akan
menimbulkan rasa simpati dan perasaan dihargai pada diri pelanggan.
Sikap menghargai dapat diwujudkan melalui tutur bahasa yang baik dan menyenangkan. Tutur bahasa yang baik pada dasarnya adalah mengggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Sikap menghargai itu harus memperhatikan pula tatakrama dan sopan santun dalam menyambut kedatangan pelanggan.
Tatakrama atau etiket dalam melayani pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Bersikap ramah ketika menerima pelanggan
2. Menanyakan maksud dan tujuan pelanggan
3. Memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan
4. Ketika berbicara pandangan mata tertuju pada pelanggan
5. Berbicara menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
6. Mendengarkan dan mencatat semua kebutuhan pelanggan
7. Menjelaskan kedaan barang dan jasa beserta harga-harganya
8. Menerangkan pula kelebihan dan kekurangan barang-barang yang duitawarkan secara objektif
9. Menghargai pendapat dan penawaran yang diajukan oleh pelanggan
10. Mengusahakan memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang dan jasa
Tugas Praktik )
1. Coba kamu amati tempat perbelanjaan sepreti supermarket, department store atau toko serba ada.
a. Penampilan konsep attitude apa saja yang mereka tampilkan?
b. Kritik dan saran apa yang dapat kamu berikan kepada pramuniaga sehububungan dengan konsep attitude itu?
2. Buatlah makalah kelompok untuk didiskusikan bersama, adapun topik makalah pilihlah diantara judul berikut:
a. Pengaruh berpikir positif terhadap kemajuan usaha penjualan
b. Jika saya seorang pengusaha warung makan khas banjar, penampilan attitude apakah yang akan saya sarankan kepada anak buah saya?
c. Dampak menjual barang terlalu banyak mencari untung terhadap kelangsungan usaha
d. Ketika penjual meremehkan saya sebagai pembeli, apa yang kamu lakukan untuk membantu dia?.
Formatif )
1. Jelaskan contoh melayani pelanggan dengan penampilan serasi
2. Ekspresi wajah apa yang dapat menyenangkan pelanggan?
3. Apa yang dimaksud melayani pelanggan dengan cara berpikir positif
4. Sebutkan ciri-ciri pelayanan dengan berpikir positif!
5. Jelaskan dengan contoh melayani pelanggan dengan sikap menghargai?
6. Tuliskan ciri-ciri tenaga pelayan dengan sikap menghargai
7. Apa maksud bahwa pembeli adalah raja
8. Uraikan bahwa istilah pelayanan itu mengandung pengertian yang luas
9. Tutur bahasa yang baik bagi pelayan itu yang bagaimana? Berikan contohnya!
10. Jelaskan arti kata-kata berikut ini
a.
|
penampilan serasi
|
d. sikap menghargai
|
b.
|
ekspresi wajah
|
e. sikap ramah
|
c.
|
berpikir positif
|
Tulisannya panjang banget. pelayanan prima memang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu usaha. terimakasih salam kenal
BalasHapusTrimakasih infonya sangat bermanfaat untuk saya menambah pengetahuan tentang pelayanan prima
BalasHapusterima kasih infonya sangat bermanfaat dan membantu anak didik saya dalam penambah pengetahuan tentang pelanyanan usaha
BalasHapusterima kasih materinya sangat membantu kami dalam PJJ/ darring.
BalasHapus