This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 21 September 2013

Kewirausahaan


MODUL 1
MEMAHAMI KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Pengertian Kewirausahaan
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan
meruapakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam emnjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)
b-1.jpg
Sejalan dengan pendapat di atas, Salim Siagian (1999) mendefinisikan: “Kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.”
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs). Menurut Teori Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu:
b-2.jpg
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34)
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fiftyfifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti to move atau menggerakkan, (Steers and Porter, 1991:5), sedangkan Suriasumantri (hal.92) berpendapat, motivasi merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan. Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan menguatkan perilaku seseorang. Secara umum motif sama dengan drive.
Beck (1990: 19), berdasarkan pendekatan regulatoris, menyatakan “drive” sama seperti sebuah kendaraan yang mempunyai suatu mekanisme untuk membawa dan mengarahkan perilaku seseorang.
Sejalan dengan itu, berdasarkan teori atribusi Weiner (Gredler, 1991: 452) ada dua lokus penyebab seseorang berhasil atau berprestasi. Lokus penyebab instrinsik mencakup (1) kemampuan, (2) usaha, dan (3) suasana hati (mood), seperti kelelahan dan kesehatan. Lokus penyebab ekstrinsik meliputi (1) sukar tidaknya tugas, (2) nasib baik (keberuntungan), dan (3) pertolongan orang lain. Motivasi berprestasi mengandung dua aspek, yaitu (1) mencirikan ketahanan dan suatu ketakutan akan kegagalan dan (2) meningkatkan usaha keras yang berguna dan mengharapkan akan keberhasilan (McClelland, 1976: 74-75).
Namun, Travers (1982:435) mengatakan bahwa ada dua kategori penting dalam motivasi berprestasi, yaitu mengharapkan akan sukses dan takut akan kegagalan.
Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha. Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari Wainer, ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu: kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan). Berdasarkan uraian di atas, hakikat motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah rangsangan-rangsangan atau daya dorong yang ada dalam diri yang mendasari kita untuk belajar dan berupaya mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada.
Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada.
Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
3 Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu enurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul buku “Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (inovation isthe ability to apply creative solutions to those problems ang opportunities to enhance or to enrich people’s live). “Sometimes creativity involves generating something from nothing. However, creativity is more likely to result in colaborating on the present, in putting old things together in the new ways, or in taking something away to create something simpler or better”. Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu :
1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
3. menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.
Menurut Zimmerer(1996:7), “creativity ideas often arise when entrepreuneurs look at something old and think something new or different”. Ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah nenciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Rahasia kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap hari (applying creativity and inovation to solve the problems and to exploit opportunities that people face every day). Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah. Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi. Menurut Zimmerer ada tujuh langkah proses berpikir kreatif dalam kewirausahaan, yaitu:
Tahap 1: Persiapan (Preparation)
Tahap 2: Penyelidikan (Investigation)
Tahap 3: Transformasi (Transpormation)
Tahap 4: Penetasan (Incubation)
Tahap 5: Penerangan (Illumination)
Tahap 6: Pengujian (Verification)
Tahap 7: Implementasi (Implementation)
4 Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha. Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam “intuisi” yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. “Intuisi” ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif. Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan Tuhan yang, antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat menggunakannya untuk berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dengan berpikir, ia dapat mencari jawabanjawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penting seperti: Dari manakah aku berasal? Dimanakah aku saat ini? Dan kemanakah aku akan pergi? Serta apakah yang akan aku wariskan kepada dunia ini? 
Dalam buku Berwirausaha Dari Nol telah dapat disampaikan bahwa mereka:
1. digerakkan oleh ide dan impian,
2. lebih mengandalkan kreativitas,
3. menunjukkan keberanian,
4. percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata,
5. melihat masalah sebagai peluang,
6. memilih usaha sesuai hobi dan minat,
7. mulai dengan modal seadanya,
8. senang mencoba hal baru,
9. selalu bangkit dari kegagalan, dan
10. tak mengandalkan gelar akademis.
Sepuluh kiat sukses itu pada dasarnya sederhana, tidak memerlukan orang-orang yang luar biasa. Orang dengan IQ tinggi, sedang, sampai rendah dapat (belajar) melakukannya.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya
dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut
seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu
dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya,
ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko,
bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada
dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang
digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan
kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang
wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
6 Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan
untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and
different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka
seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam
mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan
peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha
yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang
wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru
dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya,
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru
yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
7 Berani Menghadapi Risiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah
entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah
seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil
tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan
yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena
sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil
risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung
komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari
peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan
objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran
kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15).
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan
salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S.
Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang
yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang
baik” (Yuyun Wirasasmita, dalam Suryana, 2003 : 21). Wirausaha adalah
orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk
lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang
menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk menanggung risiko
yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh
dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila
berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan
menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil.
8 Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap
peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau
pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang
etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga
menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan
secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang
mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
9 Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil
berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Debgan menggunakan
kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan
jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada
dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun
prmasaran. Ia selalu memamfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan
nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk
menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Leadership
Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang
berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa
kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki taktik mediator dan
negotiator daripada diktaktor.
Semangat, perilaku dan kemampuan wirausaha tentunya
bervariasi satu sama lain dan atas dasar itu wirausaha dikelompokkan
menjadi tiga tingkatan yaitu: Wirausaha andal, Wirausaha tangguh,
Wirausaha unggul. Wirausaha yang perilaku dan kemampuannya lebih
menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta
mentransformasikannya menjadi output dan memasarkannya secara
efisien lazim disebut Administrative Entrepreneur. Sebaliknya, wirausaha
yang perilaku dan kemampuannya menonjol dalam kreativitas, inovasi
serta mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim disebut Innovative
Entrepreneur.
10 Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang
digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan
usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha
dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan
mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah
merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh
tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh.
11 Memiliki Kerampilan Personal
Wirausahawan Andal. Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri
dan cara-cara sebagai berikut:
Pertama Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari
penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.
Kedua, mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang
menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut.
Ketiga, mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan
barang dan jasa yang lebih tepat dan effisien.
Keempat, mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan
musyawarah dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli.
Kelima, menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana,
jujur, hemat, dan disiplin.
Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara
lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginnya.
Ketujuh, mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan
kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain
(leadership/ managerialship) serta melakukan perluasan dan
pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa
faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha
barunya:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak
memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan
kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia,
maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat
berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas
akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan
perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
6. kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya
dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang
setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha
yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah
hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan
melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.

MELAKUKAN PROSES ADMINISTRASI TRANSAKSI


PROGRAM KEAHLIAN PENJUALAN

MELAKUKAN PROSES ADMINISTRASI TRANSAKSI
Kode : PDG.OO 02.034.01
Waktu : X MENIT
PELAJARAN 1
ADMINISTRASI PENJUALAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
  1. Siswa dapat memahami Administrasi Penjualan
  2. Siswa dapat menyelesaikan administrasi transaksi dengan secara manual dan Komputer penjualan.
TEORI PENDUKUNG
ADMINISTRASI PENJUALAN
Dalam kegiatan penjualan ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dicatat sebagai bahan acuan mengevaluasi hasil penjualan,sebagai alat ukur untung/rugi dari transaksi yang dilakukan :
Bentuk administrasi penjualan :
  1. Surat Pesanan
  2. Buku daftar Persediaan barang
  3. Kartu Stok barang
  4. Buku penjualan tunai
  5. Nota
  6. Faktur
  7. Laporan Hasil Penjualan
CONTOH FORMAT :
I. SURAT PESANAN
II. BUKU DAFTAR PERSEDIAAN BARANG :
DAFTAR PERSEDIAAN BARANG
No
Kode Barang
Nama Barang
Persediaan awal
Harga beli/unit
( Rp )
Harga Jual/unit
( Rp )
III. KARTU STOK
Nama Barang :
Kode Barang :
No
Uraian
Persediaan
Terjual
Sisa
IV. BUKU PENJULAN TUNAI
No
Tangal
Nama barang
Harga satuan
Jumlah terjual
Jumlah harga
Jumlah Penjualan seluruhnya
V. NOTA
TOKO ......... Jakarta, ...................2008
Jl. .........................
Jakarta
NOTA KONTAN
No ……….
Nomor
Nama barang
Banyaknya
Harga satuan
Jumlah
Jumlah
Toko ……
…………………
VI. FAKTUR
………………, 200…
FAKTUR
Kepada Yth,
Tn/Ny………………..
……………….
Faktur No ……….
D/O N0…………..
Kode
Nama barang
Banyaknya
Harga @ Rp
Jumlah
Jumlah
PPn 10 %
Penjual
(…………..)
VII. LAPORAN PENJUALAN
LAPORAN HASIL PENJUALAN
Tanggal
Surat Bukti
Kode Barang
Banyaknya
Jumlah Satuan
Nama Barang
Harga Jual Satuan ( Rp )
Jumlah
ket
Daftar Persediaan Barang
Tanggal
Kode Barang
Persediaan Awal
Pembelian
Penjualan
Harga Beli
Nilai persediaan Awal
Saldo Akhir
NilaiPersediaan Akhir
TOTAL
I.METODE PENCATATAN BARANG
Dalam melaksanakan sistem pencatatan persediaan barang, baik dengan sistem pencatatan terus-menerus (perpetual) maupun dengan sistem pencatatan secara periodik (periodic), dapat dilakukan dengan berbagai metode. Dalam praktik, yang sering digunakan adalah metode pencatatan First In First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO) dan WeightedAverage Cost(WAC) atau disebut pula “Average Cost”(AC).
  1. First In First Out (FIFO)
Pencatatan dengan metode FIFO berarti bahwa “barang yang pertama masuk, itulah yang lebih dahulu dikeluarkan”
Contoh:
Misalkan barang-barang dagangan yang dibeli dan dijual oleh perusahaan menunjukkan sebagai berikut.
Tanggal 10 Dibeli 100 barang”A” @ RplO.000,00
12 Dibeli 100 barang”A” @ Rpll.000,00
13 Dijual 150 barang”A”
Dan transaksi di atas, barang yang pertama masuk adalah barang “A” yang harganya Rpl 0.000,00 per unit, lalu diikuti barang yang harganya Rpl 1.000,00 per unit. Selanjutnya, pada saat dilakukan penjualan, maka pertama kali yang harus dikeluarkan adaiah barang “A” yang harganya Rpl 0.000,00. Jika barang yang pertama itu sudah habis atau tidak cukup untuk memenuhi jumlah penjualan maka barulah barang yang masuk berikutnya dikeluarkan. Berdasarkan contoh di atas, untuk memenuhi jumlah penjualan 150 unit maka barangnya diambil/dikeluarkan sebagai berikut.
Pertama diambit : 100 unit dan yang harganya @ Rpl 0.000,00
Sebagian lagi diambil : 50 unit dan yang harganya @ Rpll .000,00
Jumlah yang dijual 150 unit
Jadi, sisa persediaan barang adalah 50 unit @ Rp 11.000,00 (terakhir masuk).
  1. Last in First Out (L1FO)
Pencatatan dengan metode LIFO berarti bahwa “barang yang paling akhir rnasuk, itulah yang lebth dahulu dikeluarkan”
Contoh :
transaksi pembelian dan penjualan pada huruf “A” dicatat sebagai sistem LIFO maka barang yang diambil/dikeluarkan untuk mencukupi penjualan yang berjumlah 150 unit itu adalah sebagai benikut.
Pertama diambil 100 unit dan harganya @ Rp 11.000,00 (terakhir masuk)
Sebagian lagi diambil : 50 unit dan yang harganya @ Rp 10.000,00 (pertama masuk) Jumlah yang dijual 150 unit Jadi, sisa persediaan barang adalah 50 unit @ RplO.000,00 (pertama masuk).
  1. Weighted Average Cost (WAC) atau disebut pu/a “Average Cost” (AC)
Pencatatan barang-barang berdasarkan average cost method berarti, bahwa “barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya”
contoh : pembelian dan penjualan di atas dicatat dengan metode harga rata-rata maka untuk memenuhi jumlah penjualan sebanyak 150 unit, dapat diambil secara sembarang, baik dan yang pertama kali masuk maupun dan yang berikutnya dengan harga yang dirata-ratakan (150 unit x rata-rata harga per unit).
II.PENETAPAN JUMLAH PERSEDIAAN BARANG
Dalam praktiknya, prosedur yang dijalankan untuk menetapkan jumlah persediaan dan cara mengumpulkan data-data pada tiap-tiap perusahaan akan berbeda. Untuk penghitungan persediaan biasanya diserahkan kepada suatu tim kerja yang minimum terdini atas dua orang. Satu orang menghitung, mengukur, atau menimbang untuk menentukan kuantitas ke dalam kartu-kartu pensediaan. Kemudian untuk penunjukkan (pengindikasian) kuantitasjenis-jenis barang yang harga pokoknya tinggi dipeniksa (divenifikasi) oleh orang ketiga di luar tim pada saat tenjadinya inventarisasi itu. Juga dalam hal in orang ketiga di luar tim tersebut dianjurkan untuk memeniksa bagianbagian lain yang dipilih secara acak (random) dan kartu-kartu persediaan (the inventory sheets).
Semua barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada tanggal inventarisasi harus dimasukkan dalam kartu persediaan. Hal mi mungkin diperlukan, sehingga perkiraannya dapat dipergunakan untuk menguji faktur-faktur pembelian dan penjualan dan beberapa han terakhir suatu peniode akuntansi dan beberapa han pertama dan peniode berikutnya untuk menetapkan siapa yang berhak atas barang-barang dalam perjalanan (merchandise in transit) pada tanggal inventarisasi.
Bila barang dagangan yang dibeli atau dijual syaratnya FOB shipping point, hak penguasaan telah pindah pada pembeli pada saat barang dagangan dikinimkan. Jika syarat jual beli FOB destination maka penjual bertanggung jawab atas barang dagangan sampai di tempat tujuan dan hak penguasaan berpindah ke pembeli setelah barang diterima di tempat pembeli.
III.SISTEM PENCATATAN YANG EFEKTIF UNTUK PENGENDALIAN
PERSEDIAAN BARANG
Penggunaan sistem persediaan terus-menerus (perpetual) untuk barang dagangan dianggap sebagal usaha yang paling efektif untuk melaksanakan pengendalian persediaan barang. Dengan penggunaan sistem ni dimungkinkan pembuatan catatan-catatan yang lengkap dan jika dimungkinkan dapat digabungkan dengan buku besar (general ledge?). Dasar dan sistem mi adalah catatan untuk semua penambahan dan pengurangannya dilakukan dengan cara yang sama seperti pencatatan kas. Akan tetapi tidak sepenuhnya sepenti kas, karena barang dagangan mempunyai banyak jenis. Perincian harga pokok tiap barang daganganyang dibeli maupun dijual, yang juga berhubungan dengan pen gambi/an dan pen gurangan harga (returns and allowances) harus dibukukan dalam buku pembantu (subsidiatyledget) , dengan penggunaan penkinaan yang tenpisah untuk setiap jenisnya. Jadi, kalau perusahaan mempunyai 300 jenis barang maka dipenlukan pula 300 penkinaan tensendini dalam buku pensediaan (inventory ledget).

Buku besar pembantu untuk persediaan ini dapat dilihat sebagai berikut :
PT.SETIA ABADI
JAKARTA
Jenis Barag : '' A " 01
tgl
Pembelian
Penjualan
Sisa
Harga Satuan
( Masuk )
( Keluar )
( Persediaan )
Jumlah barang
Jumlah Harga
Jumlah barang
Jumlah Harga
Jumlah barang
Jumlah Harga
( Unit )
( Rp )
( Unit )
( Rp )
( Unit )
( Rp )
( Rp )
Jan. 1
-
-
-
-
100
10000.00
100
Feb. 5
-
-
70
70000
30
3000.00
100
Mar. 9
50
5500
-
-
30
3000.00
100
-
-
-
-
50
5500.00
100
Apr. 20
-
-
40
4100*)
40
4400.00
110
Mei. 19
-
-
20
2200
20
2200.00
110
Agst.31
10
1200
-
-
20
2200.00
110
-
-
-
-
-
10
1200.00
120
Okt. 9
-
-
10
1100
10
1200.00
110
-
-
-
-
-
10
1200.00
120
Nov. 12
-
-
15
1700
5
600.00
120
Des.14
10
1250
-
-
5
600.00
120
-
-
-
-
-
-
-
-
10
1250.00
125
Des.20
-
-
5
600
10
1250.00
125
Keterangan :
*) 40 Unit yang dijual terdiri atas : 30 x Rp 100.00 = Rp. 3.000.00
10 x Rp 110.00 = Rp. 1.100.00
= Rp. 4.100.00

Keuntungan utama dan sistem perpetual adalah segi kontrol (the control feature). Persediaan untuk setiap jenis barang dagangan selalu mudah diketahul dan buku besar pembantu. Perhitungan secara fisik untuk setiap jenis barang dagangan dapat dibuat pada setiap saat dan dibandingkan dengan saldo perkiraan pembantu untuk menentukan bila ada kekurangan atau ketidakbenaran. Bilamana kekurangan tidak tertutup, sebuah jurnal dibuat untuk mendebet perkiraan inventory shortage (kekurangan persedian) dan mengkredit perkiraan merchandise inventory (persediaan barang dagangan) untuk semua jumlah harga pokok itu. Jika pada akhir tahun pajak (fiskal), saldo perkiraan kekurangan persediaan relatif kecil, hal itu dapat dimasukkan pada biaya umum rupa-rupa (miscellaneous genera/expense).Sistem persediaan perpetual (perpetual in ventoty system) sangat berguna untuk penyusunan laporan sementara (intern statement). Buku besar pembantu persediaan dapat digunakan untuk memelihara jumlah persediaan pada tingkat yang optimum. Dengan seringnya memperbandingkan saldo persediaan dengan angka yang ditetapkan lebih dahulu untuk tmngkat minimum dan maksimum akan membantu untuk:

Penyusunan pemesanan kembali (reordering/reorder point) tepat pada waktunya, untuk menghindarkan kerugian.
  1. Mengindarkan persediaan yang berlebihan.
  2. Dalam sistem ni penetapan harga pokok barang dilakukan berdasarkan harga pokok khusus
(the spesial cost) dan setiap jenis barang yang dijual atau berdasarkan
arus biaya (cost flow).
Catatan:
Contoh di atas dibuat berdasarkan metode FIFO.
Sistem pencatatan secara terus-menerus dapat pula dibuat dengan menggunakan metode LIFO maupun rata-rata (average).
Untuk sistem perpetual dengan metode rata-rata, harga pokok tidak ditetapkan pada akhir periode, tetapi dilakukan tiap terjadinya pembelian. Harga satuan yang didapat dipakai terus sampal terjadinya pembelian berikutnya. Cara seperti mi disebut miving average. Penjualan barang dagangan akan dicatat pada sisi debet perkiraan cash (kas) atau accounts recivable (piutang) dan dicatat pada sisi kredit perkiraan sales (penjualan). Harganya ditetapkan secara periodik.
Perpetual system (pencatatan terus-menerus) memberikan data harga produk yang berhubungan Iangsung dengan setiap penjualan. Data harga pokok untuk penjualan dalam perkiraan dapat diakumulasi dalam kolom khusus (spesial column) pada salesjourna/(buku/jurnal penjualan). Setiap saat barang dagangan yang terjuam dicatat, jumlahnya dimasukkan ke dalam kolom harga yang menunjukkan debit pada perkiraan cost of merchandise sold (perkiraan harga pokok penjualan barang dagangan) dan kreditpada perkiraan merchandise inventoty(perkiraan persediaan barang dagangan).
IV. PEMBAYARAN BARANG PESANAN
Pembayaran atas barang-barang yang dipesan/dibeli dapat dilakukan dengan cara pembayaran tunai atau kredit.
  1. Tunai (cash)
Pembayaran tunai (kontan) dilakukan seteiah barang-barang pesanan diterima. Pembayaran hanya dilakukan atas harga yang barangnya benar-benar diterima dan dikurangi oleh potongan harga/diskon (discount) atau rabat. Apabila terdapat retur barang, jumlah pembayaran harus dikurangi dulu oleh sejumlah harga barang yang direlur.
  1. Tidak tuna! (kredit)
Pembayaran tidak tunai atau dikenal dengan sebutan pembelian kredit adalah suatu pembelian yang penerimaan barangnya Iebih dahulu, sedangkan pembayaran dilakukan di kemudian han sesual perjanjian yang menentukan jatuh temponya pembayaran.
Catatan: Dalam praktik, ada pola kredit dengan sistem pembayaran angsuran
(installment) dan sewa beli (hire-purchase).
Pelaksanaan pembayaran oleh pembeli dapat dilakukan dengan menggunakan:
a. Uang kartal (uang tunai)
b. Uang gira! (cek, bilyet, dan giro)
c. Transfer uang
d. Kartu debit (debit card)
e. Kartu kredit (credit card)
PERALATAN DAN BAHAN
  1. Format Surat Pesanan
  2. Format daftar Persediaan barang
  3. Format Kartu Stok Barang
  4. Format Penjualan Tunai
  5. Format Nota
  6. Format Faktur
  7. Format Laporan Penjualan
PRASYARAT
Sebelum melaksanakan praktik job ini siswa harus sudah mempelajari teori tentang Format administrasi transaksi penjualan
KESELAMATAN KERJA
  1. Penyusunan pemesanan kembali tepat pada waktunya untuk menghindari kerugian
  2. Menentukan dalam penetapan harga pokok barang
  3. Membuat Laporan penjualan
LANGKAH KERJA
1. Baca dan pelajari baik – baik transaksi sebelum menuliskan kembali pada jenis atau bukti transaksi yang terjadi
2. Kerjakan petunjuk tahap demi tahap
3. Dapat mengurangi kemungkinan kesalahan atau kekeliruan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan
4. Mengetahui pihak mana yang bertanggung jawab atas timbulnya suatu transaksi
KESIMPULAN
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Jelaskan secara ringkas mengenai pesanan yang diterima perusahaan
melalui surat dan telepon?
2. Jelaskan mengenai Nota Kontan ?
3. Sebutkan dan jelaskan tata cara penulisan faktur ?
4. Melalui apa saja pesanan tersebut dapat diterima oleh toko ?
5. Apa yang dimaksud dengan daftar stok barang ?
Tugas
1) Coba diperagakan bagaimana cara menerima pesanan melalui telepon
2) Buatkan catatan kecil mengenai nama pemesan yang memesan barang melalui telepon disertai rincian barang pesanannya
3) Buatkan format laporan penjualan dengan menggunakan excel
Lembar kerja
Soal Administrasi Penjualan
Counter “ Cantik di Jalan Tebet Timur Dalam 1 Jakarta Selatan adalah toko yang menyediakan macam – macam kebutuhan kosmetik yang terdiri dari perawatan kulit, tata rias wajah dan Farfume/wewangian.
Pada Tanggal 10 Juli 2008, Anda selaku petugas Toko melakukan pesanan barang kepada Tempo Direct Selling Cabang Tanjung Duren Barat 6 N0.20 Jakarta Barat dengan surat Pesanan N0. 50/ cntk / 2008.
Adapun barang yang dipesan sebagai berikut :
N0
Kelompok Barang
Ukuran
Jumlah Barang
Harga Satuan
1.
2.
3.
  1. Perawatan Kulit
- Skin Conditioning hand & body lation
- Larissa lady wash
- Nikita body cologne
- Moisturizing day lation
  1. Tata Rias Wajah
- Facial foom
- Fresh Astringent
- Bye lines nigh cream
- Bye lines moisturizing day
- I lona caring lip balm
- All day matte lipstik
- Lip Liner pencil
- Water proff mascara
- Eye shadow single pearl white
  1. Parfume / Wewangian
-Body Mist cologne ( Passionate Rose )
-Sparkling petite cologne
- Ilona splash cologne
  • Tia Skin Conditioning hand & body lation 200 ml 3 buah , Larissa lady wash 200 ml 2 buah, Nikita body cologne 100 ml 1buah dan eyeshadow sngle pearl white 2 gr 2 buah.
  • Bye lines moisturizing day 35 gr 2 buah, Facial Foam 200 ml 2 buah , Sparkling petite cologne 10 ml 1 buah, Ilona caring lip balm 4 gr 6 buah , dan Lip liner pencil 1 buah.
  • Pada tanggal 19 Juli 2007 dijual kepada Nn. Lina Body mist cologne ( Passionate Rose ) 100 ml 2 buah, fresh Astrigent 200 ml 2 buah dan water proof mascara 10 ml 1 buah.
  • 100/ TDS / 08
  • Term 10/8 n/30
Keterangan :
a. Sebelum melakukan pemesanan barang, persediaan barang yang ada di gudang pada tanggal 8 juli sbb :
1. Skin conditionig hand & body lation 200 ml 1 buah
2. Larissa lady wash 200 ml 1 buah
3. Facial foam 200 ml 1 buah
4. Fresh Astringent 200 ml 1 buah
5. Lip balm 4 gr 3 buah
b. Pajak Penjualan dan Pembelian 10 %
c. Laba yang di harapkan :
Kode barang A = 10 %
Kode barang B = 5 %
Kode barang C = 15 %
Diminta :
1. Buatlah Surat pesanan 10 juli 2008
2. Buatlah Faktur Pembelian 15 Juli 2008 dan,Jelaskan maksud term 10 / 8 – n/ 30,dengan perincian perhitungannya berapa yang harus dibayar oleh toko tersebut.
3. Buatlah Daftar Harga Jual
4. Buatlah Nota Kontan
5. Buatlah Daftar Persediaan Barang
6. Buatlah Laporan penjualan.
LEMBAR PENILAIAN
BUKTI / DUKUMEN TRANSAKSI
N0
UNSUR YANG DINILAI
PEROLEHAN NILAI
KET

MAKS
DICAPAI

1
PENILAIAN


a. Langkah Kerja
4

b. Sikap Kerja
4

c. Penggunaan alat
3

d. Keselamatan Kerja
3


SUB TOTAL
14



2
PROSES DAN HASIL KERJA


a. Ketelitian membuat laporan transaksi
26

b. Mengurangi kemungkinan kesalahan
25

Menyelesaikan transaksi

c. Mengetahui persediaan barang dagangan
dengan bentuk Fifo dan lifo
35


SUB TOTAL
85

TOTAL
100

CATATAN
Jakarta,
2008



Guru Pembimbing

PROGRAM KEAHLIAN PENJUALAN
PELAJARAN 2
BUKTI / DOKUMEN TRANSAKSI
MELAKUKAN PROSES ADMINISTRASI TRANSAKSI
Kode : PDG.OO 02.034.01
Waktu : X 45 MENIT
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyelesaikan cara – cara pembuatan bukti – bukti transaksi.
2. Siswa dapat menjelaskan macam – macam bukti transaksi
TEORI PENDUKUNG
apa yang dimaksud dengan bukti transaksi
n Bukti transaksi adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan. Yaitu customer, pembeli atau konsumen.
n Bukti transaksi ada berbagai macam tergantung kapada jenis transaksinya misalnya transaksi penjualan tunai atau kredit
Bukti transaksi penjualan tunai di toko atau usaha perdagangan
Bukti – bukti tersebut antara lain :
n Nota tunai atau bon kontan
n Faktur
n Kuitansi
n Cek
n bilyet giro
n Kadang kala pembeli adalah pelanggan tetap toko kemungkinan dapat terjadi pembeli akan mengembalikan barang yang dibelinya jika barang tersebut rusak atau tidak cocok dengan contoh.
n Untuk itu toko atau perusahaan akan membuatkan nota debet atau nota kredit.
Bukti transaksi penjualan angsuran atau kredit
Untuk transaksi jual beli yang pembayarannya dilakukan secara angsuran, sebagai bukti adanya transaksi jual beli tersebut adalah :
a. Aplikasi permohonan kredit
b. Kelengkapan berkas seperti :
Umum:
l Copy KTP dan pasangan atau pihak penjamin (jika belum berkeluarga)
l Copy Kartu Keluarga
l Copy tagihan Telepon/ PAM/ PLN
Khusus Karyawan/PROFFESIONAL:
l Slip Gaji/ Keterangan Gaji terbaru
l Khusus Profesional:
l Surat Ijin Praktek
l Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
Khusus Wiraswasta:
l SIUP/Tanda Daftar Perusahaan
l Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
A. NOTA KONTAN ATAU BON KONTAN
Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai.
Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli.
Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar aslinya yang berwarna putih untuk pembeli dan lembaran kedua atau copynya disimpan oleh penjual.
Didalam nota dijelaskan tentang :
1) Nama barang
2) Satuan barang
3) Jumlah barang
4) Harga satuan
5) Jumlah harga
Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
Isilah nota dengan teliti (nama barang dan harganya)
Penulisan angka-angka jangan sampai terjadi kesalahan dan penulisan tersebut tidak boleh ada tip- ex
Serahkan nota asli kepada pembeli, copynya disimpan sebagai arsip toko
Berikut disajikan contoh nota
II.FAKTUR PENJUALAN DAN FAKTUR PEMBELIAN (Invoice penjualan) Dan ( invoice pembelian )
Faktur sering disebut invoice.
Faktur adalah daftar perincian barang yang dibeli / dijual beserta harga dan potongan/pajak yang dibuat oleh penjual.
Faktur dibuat untuk transaksi tunai dan kredit.
Apabila transaksi yang dilakukan kredit maka pembeli hanya akan menerima copy faktur, dan faktur yang asli baru akan diberikan jika pembayaran sudah dilunasi.
Perbedaan Faktur Penjualan Dan Faktur Pembelian adalah :
Faktur penjualan adalah daftar perincian barang yang telah dibeli beserta harganya. Yang dibuat oleh perusahaan kepada perusahaan lain (distributor)
Sedangkan faktur pembelian adalah daftar perincian barang yang telah dibeli beserta harganya. Yang dibuat oleh perusahaan kepada pembeli atau konsumen.
Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan.
Lembaran pertama untuk pembeli,
lembaran kedua untuk penjual dan
lembaran ketiga untuk arsip.
CONTOH FAKTUR
CONTOH FAKTUR
TGL
KEPADA YTH
FAKTUR N0. ..................................
D/O.N0
BANYAKNYA
NAMA BARANG
HARGA @ Rp
JUMLAH
Hormat Kami
( )
Didalam faktur dijelaskan tentang :
  1. Nama barang
  2. Satuan barang
  3. Jumlah barang
  4. Harga satuan
  5. Jumlah harga
  6. Pemberian potongan harga
  7. Biaya-biaya
  8. Pajak yang harus dibayar
  9. Total tagihan atau total harga
Apabila kita sebagai penjual membuat faktur yang harus diperiksa adalah :
  1. Cocokan faktur dengan barang yang dijual baik merk, kualitas, type dsb
  2. Perhatikan jumlah barang dan total harga
  3. Apabila barang yang dibeli diantar kealamat pembeli, siapkan surat pengantar barang dan surat jalan
  4. Siapkan bukti pembayaran seperti kuitansi
  5. Simpan copy faktur dengan baik
  6. Jika pembayaran dilakukan secara kredit, berikan faktur asli setelah pembayaran dilunasi
III. KUITANSI
Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.
Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian,
1. bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan
2. bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima
uang.
Isi kuitansi
v No kuitansi
v Telah terima dari
v Uang sejumlah
v Untuk pembayaran
v Jumlah
v Tandatangan
Dalam penulisan kuitansi yang harus diperhatikan :
v No kuitansi : diisi sesuai no urut kuitansi yang telah dikeluarkan
v Telah terima dari : diisi Nama dan alamat pihak yang melakukan pembayaran
v Uang sejumlah : diisi dengan jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli, ditulis dengan teliti tanpa tipex
v Untuk pembayaran : diisi dengan untuk apa pembayaran dilakukan
v Tandatangani kuitansi sesuai dengan waktu penerimaan uang
CONTOH KUITANSI
CONTOH LAIN KUITANSI
IV. NOTA DEBET
Nota debet adalah :
bukti perusahaan telah mendebet perkiraan
langganannya disebabkan karena
berbagai hal,misalnya :
  1. barang yang dibeli dikembalikan disebabkan rusak atau
  2. tidak sesuai dengan pesanan
supplier setuju barangnya diterima
kembali atau harganya dikurangi
Contoh nota debet

PD. AGUNG JAYA Jakarta , 20 Maret 2008
JL. Danau Indah N0.5ª Kepada
Jakarta Yth. : Toko Abadi Jaya
Jln. : Meruya Raya 5
Jakarta
NOTA DEBET
Dikirim kembali 10 Galon air minum Aqua, karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp.50.000,00 dan Rekening ini telah di DEBET
Hormat kami
V. NOTA KREDIT
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal.
Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya
CONTOH NOTA KREDIT

PD. AGUNG JAYA Jakarta , 20 Maret 2008
JL. Danau Indah N0.5ª Kepada
Jakarta Yth. : Toko Abadi Jaya
Jln. : Meruya Raya 5
Jakarta
NOTA KREDIT
Diterima kembali 2 Unit komputer ( Toshiba ), karena rusak seharga Rp.1.500.000,00 dan Rekening ini telah di KREDIT
Hormat kami
Dian Novita
Cara memeriksa kebenaran pembuatan Nota Debet dan Nota kredit
Cocokan jenis dan jumlah barang yang dikembalikan oleh customer/pelanggan
Catatlah dan buatkan bukti transaksi pengembalian tersebut
Pada saat dilakukan pembayaran periksa kembali catatan tersebut
VI.CEK DAN BILYET GIRO
Cek dan bilyet giro merupakan alat pembayaran yang sering diterima oleh penjual apabila transaksi dilakukan dalam jumlah besar. Tetapi cek dan giro bukan merupakan alat pembayaran yang sah, sehingga dapat ditolak.
Secara umum bentuk cek dan bilyet giro hampir sama, antara lain berisi :
Tanggal pengeluaran cek / giro
Dibayarkan kepada
Jumlah uang
Tempat pembayaran
Tanda tangan yang mengeluarkan cek/giro
  1. CEK ATAU CHEQUE
adalah perintah tidak bersyarat untuk membayar suatu jumlah uang tertentu yang ditujukan pada suatu bank pada waktu yang telah ditentukan
Didalam cek memuat tentang :
  1. Sebutan atau kata ”cek “,
  2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar suatu jumlah uang tertentu;
  3. nama orang yang harus membayar (tertarik);
  4. Penunjukan tempat pembayaran harus dilakukan;
  5. Pernyataan tanggal penandatanganan beserta tempat cek itu ditarik;
  6. Tanda tangan orang yang mengeluarkan cek itu (penarik).
TEMPAT PEMBAYARAN CEK
  1. Bila tidak terdapat penunjukan khusus, tempat yang ditulis di samping nama penarik dianggap sebagai tempat pembayarannya.
  2. Bila ditulis beberapa tempat di samping nama penarik, maka cek itu harus dibayar di tempat yang ditulis pertama.
  3. Bila tidak terdapat penunjukan itu atau penunjukan lain apa pun, maka cek itu harus dibayar di tempat kedudukan kantor pusat tertarik.
  4. Cek yang tidak menunjukkan tempat ditarik, dianggap telah ditandatangani di tempat yang disebut di samping nama penarik. (KUHD 101, 175.)
PENULISAN JUMLAH NOMINAL UANG PADA CEK
Cek yang jumlah uangnya ditulis lengkap dalam huruf danjuga dengan angka, bila terdapat perbedaan, berlaku jumlah yang ditulis lengkap dalam huruf.
Cek yang jumiah uangnya ditulis beberapa kali, baik lengkap dengan huruf maupun dengan angka, bila terdapat perbedaan, hanya berlaku jumlah yang terkecil. (KUHPerd. 1878 dst.; KUHD 105.)
Contoh cek
  1. BILYET GIRO
Bilyet giro adalah surat perintah yang ditujukan pada suatu bank untuk melakukan pemindahbukuan rekening sesuai dengan jumlah yang tertera pada bilyet giro tersebut
Contoh bilyet giro / giro
CONTOH LAIN BILYET GIRO
Cara memeriksa kebenaran Cek dan bilyet giro
Apabila kita menerima cek dan bilyet giro sebagai alat pembayaran hendaknya kita harus memeriksa keabsahannya ke bank , misalnya dengan datang atau melalui telepon mengecek ke bank, apakah tersedia dananya di bank bukan cek kosong. Artinya pada saat diuangkan ke bank tidak ada dananya. Jika ternyata tidak dapat diuangkan hubungi customer.
PERALATAN DAN BAHAN
1. Buku Nota Kontan
2. Buku Faktur
3. Buku Kuitansi
PRASYARAT
Sebelum melaksanakan praktik job ini siswa harus sudah mempelajari teori tentang mempersiapkan dan membuat administrasi transaksi penjualan
KESELAMATAN KERJA
1. Berhati-hatilah dalam memasukan atau menuliskan transaksi penjualan
2. Jangan salah menuliskan nominal/angka transaksi
LANGKAH KERJA
1. Baca dan pelajari baik – baik transaksi sebelum menuliskan kembali pada jenis atau bukti transaksi yang terjadi
2. Kerjakan petunjuk tahap demi tahap
3. Dapat mengurangi kemungkinan kesalahan atau kekeliruan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan
4. Mengetahui pihak mana yang bertanggung jawab atas timbulnya suatu transaksi
KESIMPULAN
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan antara kuitansi dan faktur ?
2. Jelaskan mengenai Nota Kontan ?
3. Sebutkan dan jelaskan tata cara penulisa kuitansi ?
4. Bagaimanakah Tata cara menuliskan faktur ?
5. Apa yang dimaksud dengan Cek dan perbedaan cek dan giro ?
Tugas
1) Membuat Nota Kontan
2) Membedakan bukti transaksi Nota debet dan Nota kredit
3) Menuliskan tata cara pada cheque
4) Membuat Faktur pembelian da Faktur penjualan
LEMBAR KERJA
Masukkan transaksi berikut :
  1. Nota no. 001/bp2k/2007
A. Kemeja Alisan lengan pdk, 3 ptg @ 45.000,-
B. Dasi Beneton Corak, 2 ptg @ 40.000,-
C. Ikat Pinggang pria , 1 bh @ 55.000,-
  1. Nota no. 002/bp2k/2007
A. Bros Zulian Perak, 2 Bh @ 65.000,-
B. Anting-anting Agogo , 2 pasang @ 75.000,-
C. Sepatu Pantovel Warna Hitam , 2 Pasang @
275.000,-
Masukkan transaksi berikut pada format Faktur, tambahkan PPn 10 % :
1. Faktur no . 0102/ Gr.BP2K/2007
    1. Beras Rojolele 12 karung 20 kg/krg @ 150.000,- ( BR)
    2. Beras Cianjur 25 karung 25 kg/krg @ 235.000,- (BC)
    3. Terigu Cakra 5 bal 50 kg/bal @ 135.000,- (TC)
    4. Minyak Goreng Tropikal uk. 2 lt, 4 karton, 12 botol/ karton @ 75.000,- (MGT)
  1. Faktur no. 0103/ Gr.BP2K/2007
    1. Gula Pasir HSG 5 krg, 50 kg/krg @ 165.000,- (GPHSG)
    2. Mentega Blueband 5 kaleng, 1 kg/klg @ 45.000,-(MB)
    3. Susu Bubuk Dancow 40 dus ,400 gr/dus @ 29.500- (SBD)
    4. Susu Kental Manis Bendera coklat 12 klg @ 6.500,- (SKMB)
    5. Kopi Nescafee Mix 3 lusin @ 23.500,- (KNM)
  2. Faktur no. 0201/ Gr.BP2K/2007
a. Gula Pasir HSG 5 krg, 50 kg/krg @ 165.000,-
b. Mentega Blueband 5 kaleng, 1 kg/klg @ 45.000
c. Beras Cianjur 25 karung 25 kg/krg @ 235.000,-
d. Terigu Cakra 5 bal 50 kg/bal @ 135.000,-
e. Susu Kental Manis Bendera coklat 12 klg @ 6.500,-
f. Kopi Nescafee Mix 3 lusin @ 23.500,-
g. Minyak Goreng Tropikal uk. 2 lt, 4 karton, 12 botol/ karton @ 75.000,-
TOKO ......... Jakarta, ...................2008
Jl. .........................
Jakarta
NOTA KONTAN
No ……….
Nomor
Nama barang
Banyaknya
Harga satuan
Jumlah
Jumlah
Toko ……
………………
………………, 200…
FAKTUR
Kepada Yth,
Tn/Ny………………..
……………….
Faktur No ……….
D/O N0…………..
Kode
Nama barang
Banyaknya
Harga @ Rp
Jumlah
Jumlah
PPn 10 %
Penjual
(…………..)
LEMBAR PENILAIAN
BUKTI / DUKUMEN TRANSAKSI
N0
UNSUR YANG DINILAI
PEROLEHAN NILAI
KET

MAKS
DICAPAI

1
PENILAIAN


a. Langkah Kerja
4

b. Sikap Kerja
4

c. Penggunaan alat
2

d. Keselamatan Kerja
3


SUB TOTAL
13



2
PROSES DAN HASIL KERJA


a. Ketepatan penulisan transaksi
17

b. Mengurangi kemungkinan kesalahan
40

transaksi

c. Mengetahui pihak yang melakukan transaksi
30


SUB TOTAL
87

TOTAL
100

CATATAN